Powered By Blogger

Minggu, 23 November 2014

Pembelahan Sel (Reproduksi Sel-mitosis dan meiosis)



PEMBELAHAN SEL

Di bedakan menjadi :
1. Pembelahan Amitosis / pembelahan biner
    Pembelahan secara langsung tanpa melalui tahap-tahap tertentu.
    Merupakan cara reproduksi  vegetatif pada organisme uniseluler.
    misal : pembelahan pada organisme uniseluler
    seperti Amuba, bakteri dll
2. Pembelahan mitosis
    Pembelahan yang melalui serangkaian tahapan tertentu
    terjadi pada proses pertumbuhan,
    sedang pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel kelamin.    

Siklus sel:
interfase meliputi : G1, S, dan G2
G1 adalah fase transkripsi RNA , tRNA , mRNA dan beberapa jenis protein
S adalah fase sintesis DNA
G2 merupakan fase posintesis, dimana organe-organel sel mulai dibentuk



MITOSIS
  • Tujuan : Pada hewan bersel satu, untuk memperbanyak diri (reproduksi).Pada hewan bersel banyak untuk memperbanyak sel dan pertumbuhan
  • Terjadi pada seluruh jaringan tubuh, baik jaringan somatik (vegetatif) maupun jaringan germinatif (generatif).
  • Tahap pembelahan : PROMAT (profase, metafase, anafase, dan telofase).
  • Hasil : dua sel anakan yang memiliki jumlah kromosom seperti induknya(diploid)
Tahapan Mitosis
      
    b. Profase
Merupakan tahap awal dari pembelahan sel, yang ditandai dengan:
1. Kromatin memendek dan menebal disebut kromosom
2. membran nukleus dan nukleolus menghilang
3. sentriol memisah menuju kutub yang berlawanan
4. Benang spindel mengatur diri sedemikian rupa hingga meny
erupai bentuk pancaran (aster)
    c. Metafase
Tahap ini ditandai dengan :
1. kromatid / kromosom memgatur diri pada bidang equator / pembelahan.
2. Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang masing-masing dikaitkan oleh benang spindel
    d. Anafase
Tahap ini ditandai dengan:
1. Kedua kromatid berpisah menuju kutub yang berlawanan
2. Membran sel melekuk, pada akhir anafase
    e. Telofase
tahap ini ditandai dengan :
1. Kromosom / kromatid telah sampai di kutub-kutub yang berlawanan
2. Membran nukleus dan nukleolus mulai tampak
3. Kromosom menipis dan memanjang menjadi kromatin
4. Terjadi sitokinesis (Membran plasma melekuk, dan sel membelah menjadi 2

       MEIOSIS
  • Pada hewan bersel banyak, untuk membentuk sel kelamin(gamet).
  • Meiosis berfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunannya memiliki jumlah kromosom yang sama ( menjaga kelangsungan sifat diploid )
  • Pada tumbuhan terjadi di benangsari dan putik.  Pada hewan terjadi pada organ-organ reproduksi
  • Terjadi lewat dua rangkaian tahap yaitu meiosis I (PRO(lezipadidia)MAT I) dan meiosis II (PROMAT II). 
  • Meiosis I disebut juga pembelahan reduksi
  • Hasil : empat sel anakan yang memiliki setengah jumlah kromosom sel induknya (haploid)
Tahapan meiosis

Meiosis I
1. Profase I
a. Leptoten
    Kromatin menebal membentuk kromosom.
b. Zygoten
    Kromosom  homolog mulai berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.
c. Pakiten
   Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu sentromer.
d. Diploten
    Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi rapat.
e. Diakenesis
    Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang dapat mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua kutub.

2. Metafase 1
    Tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti sudah tidak tampak lagi dan
    sentromer terikat oleh spindel pembelahan.

3. Anafase I
    Spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad) ke kutub sel berlawanan sehingga
    kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang bergerak ke kutub sel membawa
    materi genetic yang berbeda.

4. Telofase I
    Membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat haploid, tetapi setiap
    kromosom masih mengandung dua kromatid (siser cromatid) yang terhubung melalui sentromer.

Meiosis II
1. Profase II
    a. Benang – benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.
    b. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi.
    c. Nucleolus dan dinding inti menghilang.
    d. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.
    e. Serat – serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.

2. Metafase II
    Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui sentromernya.

3. Anafase II
    Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.

4. Telofase II
    a. Kromosom berubah menjadi benang – benang kromatin kembali.
    b. Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali.
    c. Serat – serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.

Perbedaan mitosis dan meiosis

Aspek yang dibedakan
Mitosis
Meiosis
Tujuan
Untuk pertumbuhan
-    Menjaga kelangsungan sifat diploid
-    Pembentukan sel gamet
Hasil pembelahan
2 sel anak yang identik dengan induknya
 4 sel anak yang berbeda dari
 induknya
Sifat sel anak
Diploid ( 2n )
Haploid ( n )
Tempat terjadinya
Sel-sel tubuh ( sel somatis )
Pada hewan       : sel gonad (sel kelamin)
Pada tumbuhan : putik dan benang sari

Selasa, 27 November 2012

Sistem Peredaran Darah Manusia

ayo belajar biologi..
berikut adalah ringkasan materi tentang sistem-sistem dalam tubuh manusia yang wajib kalian ketahui.

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
(SISTEM TRANSPORTASI)
Sistem transportasi, layaknya transportasi yang sering kalian jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Ada kendraan umum dan jalan raya tempat lalu lintas kendaraan. Sama halnya dnegan keadaan tubuh kita, darah bisa di analogikan sebagai angkutan umum dan pembuluh darah sebagai jalan tempat melintasnya darah. Darah manusia selalu beredr dalam pembulauh darah, hal itu menyebabkan manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup. Alat peredaran darah manusia terdiri dari: 

1. Jantung
Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan.
Gambar jantung


Jantung memiliki fungsi untuk memompa darah. Dengan adanya jantung, darah dapat dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Jantung manusia terbagi atas empat ruangan, yaitu serambi kanan dan serambi kiri serta bilik kiri dan bilik kanan. Bagian bilik (ventrikel) jantung berdinding lebih tebal dibandingkan serambi (atrium) jantung. Hal ini berhubungan dengan fungsinya untuk memompakan darah ke seluruh tubuh sehingga harus lebih kuat. Adapun dinding bilik kanan lebih tipis karena fungsinya hanya memompakan darah ke paru-paru.

Jantung berdenyut secara ritmik dengan kekuatan yang sama.
Alat untuk mengukur tekanan darah disebut tensimeter (sphygmomanometer).


Tekanan darah seseorang biasanya dinyatakan dengan dua angka, misalnya 120/80 mmHg. Angka yang pertama (120) menunjukkan tekanan jantung pada saat jantung sedang berkontraksi untuk memompa darah atau disebut tekanan sistol. Tekanan jantung memang cukup kuat sehingga bisa diukur pada pembuluh nadi yang ada di lengan. Angka yang dibawah (80) menunjukkan tekanan jantung pada saat jantung sedang berelaksasi (beristirahat) atau disebut tekanan diastol. Tekanan darah seseorang bisa berubah, baik naik maupun turun, karena hal-hal tertentu misalnya usia, makanan, berat badan, dan penyakit.


2. Pembuluh Darah
Pembuluh Darah Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)
Pembuluh Nadi, ciri-cirinya :
1) Tempat Agak ke dalam
2) Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
3) Aliran darah Berasal dari jantung
4) Denyut terasa
5) Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
6) Bila ada luka Darah memancar keluar

Pembuluh Vena, ciri-cirinya :
1) Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
2) Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
3) Aliran darah Menuju jantung
4) Denyut tidak terasa
5) Katup Disepanjang pembuluh
6) Bila ada luka Darah Tidak memancar
Gambar arteri dan vena

Pembuluh darah kapiler adalah pembuluh terkecil di tubuh, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen dan karbondioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara drah dan jaringan di sekitarnya. Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagimenjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengambalikan darah ke jantung. 
Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.
Gambar pembuluh kalpier:


Selasa, 07 Februari 2012

BANK SOAL

ayo belajar bersama, melalui latihan-latihan soal kalian akan terbiasa memecahkan masalah pada soal yang akan kalian hadapi meski dengan tipe yang berbeda..Silahkan klik disini untuk mendownload soal-soal:
A.PREDIKSI SOAL UN 2012
1. Bank soal MTK (download)
2. Bank soal IPA    (download)
3. Bank soal B.Inggris (download)
4. Bank soal B.Indonesia (download)

Rabu, 14 Desember 2011

Penelitian Eksperimen tentang Pengaruh Media Komik

Media komik yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini ternyata
menunjukan pengaruh terhadap penguasaan konsep siswa, 
berikut paparan singkat tentang  
Pengaruh Media Komik Pembelajaran Biologi terhadap 
Penguasaan Konsep materi Pokok Ekosistem 
Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammdiyah 3 
Bandar lampung 

Jumat, 09 Desember 2011

Pendidikan Sex Bagi Remaja

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab. Berbagai pengaruh baik dari globalisasi berdampak pada generasi muda, bahkan justru sebaliknya. bagi genrasi terarah oleh karakter bangsa globalisasi teknologi informasi menjadi sarana dalam peningkatan mutu manusia dewasa ini. Namun bagaimana dengan dampak negatif dari globalisasi teknologi informasi?

Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya : - hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara - terjadinya erosi nilai-nilai budaya, - menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme - hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong - kehilangan kepercayaan diri - gaya hidup kebarat-baratan


berbagai masalah dari hari ke hari makin marak bermunculan. Banyak generasi muda khususnya siswa memanfaatkan teknologi tidak pada fungsinya. Cenderung negatif. miris...
berbagai kasus yang ada dilapangan terlihat banyak siswa yang masih dibawah umur menggunakan teknologi untuk mencari informasi yang belum pada waktunya mereka konsumsi.
beberapa kasus yang ada dilapangan khususnya sekolah tingkat pertama banyak siswa yang sudah terpengaruh prilaku negatif. SITUS PORNO, mungkin bagi sebagian orang penting mengetahui situs ini, karena siswa butuh pembelajaran akan hal ini. Sebaiknya para anak-anak didampingi orang tua dan atau guru untuk mengontrol sejauh mana pengetahuan yang harus dipahami seusia mereka. Untuk itu bebrapa negara sedah menerapkan Pendidikan Sex bagi siswa.
Belajar pendidikan seks dianggap bisa menjauhkan siswa dari perilaku seks bebas.
Penelitian yang dimuat dalam Jurnal Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine menunjukkan bahwa program-program edukasi yang mendorong siswa untuk tidak melakukan hubungan seks, lebih berhasil daripada pendidikan seks itu sendiri.
dengan diberikannya pendidikan sex anak-anak diharapkan dapat faham bagaimana memyikapi dampak negatif globalisasi.
sebelum pendidikan sex diterapkan di kurikulum sekolah sebaiknya anak-anak harus sudah memiliki 3 sikap untuk membentengi diri dari hal negatif globalisasi:

1. Menghapus rasa ingin tahu yang tidak sehat
2.memperkuat percaya diri dan bertanggung jawab atas dirinya
3. mengerti dan memahami betapa besarnya kuasa Allah SWT

Jumat, 29 April 2011

Media Pembelajaran Alternatif (Media Komik Pembelajaran)

Media Komik Pembelajaran
Media komik dapat dibedakan menjadi 2 yaitu komik strip (comic strip) dan buku komik (comic book). Komik strip adalah suatu bentuk komik yang terdiri dari beberapa
lembar bingkai kolom yang dimuat dalam suatu harian atau majalah, biasanya disambung ceritanya, sedangkan yang dimaksud buku komik adalah komik yang berbentuk buku.

Komik adalah suatu bentuk berita bergambar, terdiri atas berbagai situasi cerita bersambung, kadang bersifat humor. komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar, beberapa perwatakan dari komik harus dikenal agar kekuatan medium bisa dihayati. Peranan pokok dari buku komik dalam pengajaran adalah kemampuannya dalam menciptakan minat para siswa. Penggunaan komik dalam pengajaran sebaiknya dipadu dengan metode mengajar, sehingga komik akan dapat menjadi alat pengajaran yang efektif. Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana anak membacanya tanpa harus dibujuk. Melalui bimbingan dari guru, komik dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca.
 dengan meningkatnya minat baca maka siswa secara tidak langsung terlibat dalam proses belajar mengajar. Media komik diketahui dapat meningkatkan aktivitas belajar yang sangat tinggi. Antusias siswa mengikuti setiap sintak pembelajaran sangat tinggi.

Pembelajaran menjadi sangat menyenangkan, siswa tidak menjadi jenuh, bahkan bersemangat untuk mendapatkan pembelajaran selanjutnya pada pertemuan berikutnya. Pembelajarn dikelas menjadi sangat kondusif.
hal ini dikarenakan media komik memiliki aspek-aspek yang mendukung, diantaranya:
Kemenarikan, Ketepatan Penyampaian Materi, Kesesuaian isi komik dengan tujuan pembelajaran, Sasaran pengguna Media komik..
nah, berikut contoh komik yang pernah aku buat..smoga bisa jd inspirasi kalian..^^
nah setelah diedit hasil'y seperti ini...

Minggu, 18 Juli 2010

fisiologi manusia

-->
Keseimbangan Berdiri
Pada posisi berdiri seimbang, susunan saraf pusat berfungsi untuk menjaga pusat massa tubuh (center of body mass) dalam keadaan stabil dengan batas bidang tumpu tidak berubah kecuali tubuh membentuk batas bidang tumpu lain (misalnya : melangkah). Pengontrol keseimbangan pada tubuh manusia terdiri dari tiga komponen penting, yaitu sistem informasi sensorik (visual, vestibular dan somatosensoris), central processing dan efektor.
Pada sistem informasi, visual berperan dalam contras sensitifity (membedakan pola dan bayangan) dan membedakan jarak.  Selain itu masukan (input) visual berfungsi sebagai kontrol keseimbangan, pemberi informasi, serta memprediksi datangnya gangguan. Bagian vestibular berfungsi sebagai pemberi informasi gerakan dan posisi kepala ke susunan saraf pusat untuk respon sikap dan memberi keputusan tentang perbedaan gambaran visual dan gerak yang sebenarnya.  Masukan (input) proprioseptor pada sendi, tendon dan otot dari kulit di telapak kaki juga merupakan hal penting untuk mengatur keseimbangan saat berdiri static maupun dinamik
Central processing berfungsi untuk memetakan lokasi titik gravitasi, menata respon sikap, serta mengorganisasikan respon dengan sensorimotor. Selain itu, efektor berfungsi sebagai perangkat biomekanik untuk merealisasikan renspon yang telah terprogram si pusat, yang terdiri dari unsur lingkup gerak sendi, kekuatan otot, alignment sikap, serta stamina.
Postur adalah posisi atau sikap tubuh. Tubuh dapat membentuk banyak postur yang memungkinkan tubuh dalam posisi yang nyaman selama mungkin. Pada saat berdiri tegak, hanya terdapat gerakan kecil yang muncul dari tubuh, yang biasa di sebut dengan ayunan tubuh. Luas dan arah ayunan diukur dari permukaan tumpuan dengan menghitung  gerakan yang menekan di bawah telapak kaki, yang di sebut pusat tekanan (center of pressure-COP). Jumlah ayunan tubuh ketika berdiri tegak di pengaruhi oleh faktor posisi kaki dan lebar dari bidang tumpu.
Posisi tubuh ketika berdiri dapat dilihat kesimetrisannya dengan : kaki selebar sendi pinggul, lengan di sisi tubuh, dan mata menatap ke depan. Walaupun posisi ini dapat dikatakan sebagai posisi yang paling nyaman, tetapi tidak dapat bertahan lama, karena seseorang akan segera berganti posisi untuk mencegah kelelahan.

toksikologi

TOKSIKOLOGI
TEMBAGA
Tembaga memiliki warna kemerah-merahan. Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, dan merupakan konduktor yang bagus untuk aliran elektron (kedua setelah perak dalam hal ini).Tembaga kadang-kadang ditemukan secara alami, seperti yang ditemukan dalam mineral-mineral seperti cuprite, malachite, azurite, chalcopyrite, dan bornite. Deposit bijih tembaga yang banyak ditemukan di AS, Chile, Zambia, Zaire, Peru, dan Kanada. Bijih-bijih tembaga yang penting adalah sulfida, oxida-oxidanya, dan karbonat.
Tembaga atau kuprum (L.: Cuprum) adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang mempunyai simbol Cu dan bernomor atom 29. Ia merupakan logam murni(esensial) yang mempunyai kekonduksian elektrik yang sangat baik, dan digunakan sebagai konduktor yang baik. Tembaga adalah logam kemerahan, dengan kekonduksian elektrik yang baik (hanya perak mempunyai kekonduksian elektrik yang lebih tinggi daripadanya). Tembaga memantulkan cahaya merah dan jingga dan menyerap frekuensi-frekuensi lain dalam spektrum.

Tembaga tidak larut dalam air (H2O), berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat terbagi ke dalam dua jenis yaitu:
  •  logam berat esensial
dimana keberadaanya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh setiap organisme hidup, seperti antara lain, seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), kobalt (Co), mangaan (Mn) dan lain-lain.
  •  Kedua logam berat tidak esensial atau beracun,
dimana keberadaan dalam tubuh organisme hidup hingga saat ini masih belum diketahui manfaatnya bahkan justru dapat bersifat racun, seperti misalnya; merkuri (Hg), kadmium (Cd), timbal (Pb), kromium (Cr) dan lain-lain.
Logam berat esensial biasanya tebentuk sebagai bagian integral dari sekurang-kurangnya dengan satu jenis enzim.
Walupun logam berat esensial dibutuhkan oleh setiap organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Pada prinsipnya ilmu toksikologi merupakan perwujudan dugaan terjadinya suatu perubahan yang disebabkan oleh masuknya senyawa racun ke dalam lingkungan.
Ketoksikan Tembaga
Logam merupakan kelompok toksikan yang unik. Logam ini ditemukan dan menetap dalam alam, tetapi bentuk kimianya dapat berubah akibat pengaruh biologis, fisikokimia akibat aktivitas manusia. Toksisitasnya dapat berubah drastis bila bentuk kimianya berubah.

Umumnya logam bermanfaat bagi manusia karena penggunaannya dibidang industri, pertanian, atau kedokteran. Sebagian merupakan unsur penting Karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi, di lain pihak logam dapat berbahaya bagi kesehatan bila terdapat dalam air, makanan, atau udara. Logam tembaga dan kuningan dahulu banyak digunakan dalam wadah atau alat masak misalnya wajan, ketel, dan tangki minum. Kontaminasi tembaga dapat juga terjadi melalui alat masak yang mengandung logam berbahaya dan mengalami pengikisan permukaan. Logam berat masuk ke dalam pangan karena proses pencemaran pada waktu penanaman, pemeliharaan, penyimpanan pasca panen dan pengolahan. Apabila pangan yang mengandung asam atau berkarbonat diolah dalam wadah tembaga, sebagian logam tembaga akan terkikis dan larut dalam pangan sehingga dapat menimbulkan keracunan. Tembaga sebagai persenyawaan kimia dipakai pula dalam fungisida atau insektisida seperti tembaga oksiklorida dan tembaga sulfat, persenyawaan tersebut dapat menyebabkan keracunan apabila tercampur ke dalam pangan, karena penyemprotan yang tidak sesuai petunjuk sehingga meninggalkan residu yang banyak dalam pangan.

Toksisitas logam Cu pada manusia, khususnya anak-anak, biasanya terjadi karena CuSO4. Beberapa gejala keracunan Cu adalah sakit kepala, keringat dingin, nadi lemah, rasa manis dan bau logam pada mulut,sakit perut, mual, muntah, diare, kejang-kejang dan koma dan beberapa kasus yang parah dapat menyebabkan gagal ginjal dan
kematian (Darmono, 1995). Kelebihan ataupun kekurangan tembaga dalam tubuh juga dapat menimbulkan dampak-dampak bagi kesehatan, yakni:

A. Kelebihan tembaga

Tembaga yang tidak berikatan dengan protein merupakan zat racun.
Mengkonsumsi sejumlah kecil tembaga yang tidak berikatan dengan protein dapat menyebabkan mual dan muntah.

Makanan atau minuman yang diasamkan, yang bersentuhan dengan pembuluh, selang atau katup tembaga dalam waktu yang lama, dapat tercemar oleh sejumlah kecil tembaga. Jika sejumlah besar garam tembaga, yang tidak terikat dengan protein, secara tidak sengaja tertelan atau jika pembebatan larutan garam tembaga digunakan untuk mengobati daerah kulit yang terbakar luas, sejumlah tembaga bisa terserap dan merusak ginjal, menghambat pembentukan air kemih dan menyebabkan anemia karena pecahnya sel-sel darah merah (hemolisis).

Penyakit Wilson adalah penyakit genetik yang mana tubuh tak mampu mencegah masuknya zat tembaga dalam jumlah lebih. Zat tembaga dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat, tetapi jika kadar terlalu banyak justru menjadi racun dalam tubuh. Pada penyakit ini, zat tembaga mengumpul di hati, otak, mata, dan organ lain. Tembaga terkumpul dalam jaringan dan menyebabakan kerusakan jaringan yang luas. Penyakit ini terjadi pada 1 diantara 30.000 orang.
Hati tidak dapat mengeluarkan tembaga ke dalam darah atau ke dalam empedu. Sebagai akibatnya, kadar tembaga dalam darah rendah, tetapi tembaga terkumpul dalam otak, mata dan hati, menyebabkan sirosis. Pengumpulan tembaga dalam kornea mata menyebabkan terjadinya cincin emas atau emas-kehijauan.
Gejala awal biasanya merupakan akibat dari kerusakan otak yang berupa:
- tremor (gemetaran)
- sakit kepala
- sulit berbicara
- hilangnya koordinasi
- psikosa.

Salah satu pengobatan untuk penyakit ini adalah selalu mengontrol kadar tembaga dalam tubuh. Pengobatan medis ini juga ditujukan untuk mengetahui apakah penyakit wilson berkaitan dengan penyakit lain. Keracunan tembaga diobati dengan penisilamin yang dapat mengikat tembaga dan memudahkan pengeluaran/pembuangannya.

B. Kekurangan tembaga

Kekurangan tembaga jarang terjadi pada orang sehat, paling sering terjadi pada bayi-bayi prematur atau bayi-bayi yang sedang dalam masa penyembuhan dari malnutrisi yang berat. Orang-orang yang menerima makanan secara intravena (parenteral) dalam waktu lama juga memiliki resiko menderita kekurangan tembaga. Sindroma Menkes adalah suatu penyakit keturunan yang menyebabkan kekurangan tembaga.
Gejalanya berupa:
- rambut yang sangat kusut
- keterbelakangan mental
- kadar tembaga yang rendah dalam darah
- kegagalan sintesa enzim yang memerlukan tembaga.

Kekurangan tembaga mengakibatkan kelelahan dan kadar tembaga yang rendah dalam darah.
Sering terjadi:
- Penurunan jumlah sel darah merah (anemia)
- Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia)
- Penurunan jumlah sel darah putih yang disebut neutrofil (neutropenia)
- Penurunan jumlah kalsium dalam tulang (osteoporosis).

Juga terjadi perdarahan berupa titik kecil di kulit dan aneurisma arterial.
Pengobatan penyakit ini dengan diberikan tembaga tambahan selama beberapa minggu.
Tetapi penderita sindroma Menkes tidak memberikan respon yang baik terhadap tambahan tembaga.

Keracunan tembaga (Cu) pad hewan ternak
Walaupun Cu merupakan logam berat esensial, kecenderungan untuk menimbulkan keracunan pada ternak ruminansia teruatama cukup besar. Diantara hewan lainnya, domba adalah hewan yang paling peka terhadap keracunan Cu yang di suatu perternakan angka morbiditasnya mencapai 5 % , tetapi di hewan yang sakit angka mortilitasnya dapay lebih dari 75%.

Keracunan terjadi apabila garam Cu langsung kontak dengan dinding usus domba sehingga menimblkan radang (gastro-enteritis), tinja yang keluar berbentuk cair berwarna biru-kehijauan, hewan menjadi shock dan akhirnya mati. Keracunan kronis Cu pada domba akibat kontaminasi Cu pada makanan. Bentuk toksisitas Cu ada dua bentuk yaitu:
  • a. Toksisitas kronik sederhana
Sumber utama kelebihan Cu pada pakan berasal dari rumput auat hijau-hijauan pakan ternak yang telah disemprot fungisida, atau pakan formula berbentuk minerak mix, atau air minum yang telah diberi obat untuk membunuh algae atau hama siput.
  • b. Toksisitas kronik hepatogenus
Beberpa jenis pakan hijauan mengandung racun alkaloid yang menyebabkan meningktanya afinitas dan peningkatan penyimpanan Cu dalam hati. Kombinasi antara tanaman hepatoksik dan Cu dapat merusak sel hati dan menimbulkan gejala keracunan.