Powered By Blogger

Minggu, 18 Juli 2010

Anatomi Fisiologi Manusia


BY; faRah_eVa RisTina :D



SISTEM IMUN (Pertahanan tubuh terhadap


antigen)
IMUNITAS; kemampuan suatu organisme untuk menahan kerusakan dari substansi asing seperti mikroorganisme dan zat kimia yang membahayakan tubuh.
Imunitas  dibagi menjadi 2, imunitas spesifik (alamiah) dan imunitas nonspesifik (adaptif).
Imunitas alamiah, kemampuan tubuh merespon antigen yang masuk dengan respon khusus(spesifik), hal ini terjadi pada proses imunisasi, dimana jika tubuh menerima antigen yang sama kedua kalinya, responnya akan lebih cepat dan lebih kuat daripada ketika pertama zat asing masuk ke dalam tubuh.
Imunitas adaptif, kemampuan tubuh merespon antigen dengan respon yang sama. 
IMUNISASI; adalah upaya yg dilakukan dgn sengaja untuk memberikan kekebalan (imunitas) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit. Imunisasi dilakukan dengan memberikan antigen kepada tubuh, dengan cara ini tubuh akan membentuk suatu sistem imun yang kemudian apabila tubuh menerima antigen yang sama pada waktu yang berbeda tubuh akan bisa lebih bertahan karena sudah memiliki sistem imun yang lebih kebal.

Fungsi:
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;
    menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme
    atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
    virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak 
    (debris sel) untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

BAGAIMANA SISTEM IMUN BEKERJA


ANTIGEN yang masuk ditangkap oleh sel makrofag(ditelan), setelah antigen ditelan maka sistem imun mengaktifkan sel T-helper, dimana sel T-helper ini berfungsi menunjukan kepada sel B bahwa antigen masuk ke dalam tubuh dan perlu dihancurkan. Sel B kemudian memproduksi antibodi yang kemudian akan menghancurkan antigen. Sel T-helper juga menunjukkan kepada sel T-sitotoxic bahwa antigen harus dihancurkan. Sel T-sitotoxic ini akan menghancurkan antigen. Antigen yang telah dihancurkan kemudian dikeluarkan dari tubuh.
SEL MEMORI
Pada kontak pertama dg antigen mikroba, respons antibodi terjadi lambat dlm bbrp hari sampai terbentuk sel plasma & akan mencapai puncak dlm bbrp minggu (Respons primer); & akan membentuk sel memori
Jika terjadi kontak dg antigen yg sama, krn adanya sel memori, respons yg terjadi mjd lebih cepat (Respons sekunder). Hal ini terjadi dalam proses imunisasi pula.








SISTEM SIRKULASI
Fungsi darah;
  1. Mengangkut nutrien dan oksigen ke jariangan
  2. Mengangkut CO2 dan sampah metabolisme latin dari jaringan
  3. Mengangkut hormon dan kelenjar endokrin ke jaringan target
  4. Mengangkut ezim ke jaringan tertentu
  5. Membantu mengatur suhu, pH, cairan tubuh dan elektrolit
  6. Melindungi tubuh dari bakteri dan zat-zat asing
  7. Pembekuan guna mencegah hilangnya cairan tubuh lebih banyak



    KONTRAKSI JANTUNG
    Kontraksi jantung terus terjadi selama darah masih mngalir ke dalam jantung. Kontraksi jantung juga dipengaruhi SA node dan AV node. SA node(sinoartial nodus) terletak di atrium kanan dan AV node ( Atrioventrikular nodus) terletak di venrtikel kanan. Kontraksi jantung terjadi ketika darah masuk ke dalam atrium kanan SA node mengalami perubahan polaritas kutub (depolarisasi) akibatnya terjadi potensial aksi SA node aktif sehingga menyebabkan bicus membuka, atrium berkontraksi akibatnya darah terdorong ke dalam ventrikel kanan. Kemudian darah yang mengalir ke dalam ventrikel memberikan rangsang ke branch bundle dan serabut purkinje mengakibatkan kontraksi ventrikel, darah terdesak keluar. Darah yang terdorong ke ventrikel memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan darah yang terdorong keluar jantung. Hal ini menguntungkan agar jantung tidak mengalami kekosongan ketika darah keluar dari jantung.






    SIKLUS JANTUNG, BUNYI JANTUNG (“LUP-DUP”)
    DARAH yang mengalir kedalam atrium kiri berasal dari pulmo mengakibatkan tekanan di dalam atrium meningkat, darah yang mengalir ke atrium ini mendesak dinding-dinding atrium, tekanan ventrikel lebih rendah dari atrium, sehingga darah mengalir ke ventrikel melalui bicus hingga tekanan di dalam ventrikel jauh lebih besar dibanding atrium. Ketika tekanan didalam ventrikel lebih besar dibanding atrium darah akan mendesak untuk kembali ke atrium namun terhalang oleh bicus (hanya dapat dilalui darah dalam 1 arah), karena tekanan yang lebih tinggi inilah darah mendesak bicus hingga bicus melengkung ke arah atrium, disini terjadi bunyi jantung “Lup”. Tekanan didalam ventrikel tinggi dan tidak dapat kembali ke atrium, sedangkan tekanan di aorta rendah, hal ini menyebabkan darah mengalir ke aorta melalui katub (hanya dapat dilalui darah 1 arah), tekanan darah ventrikel yang tadinya memiliki tekanan lebih tinggi mengalir ke aorta hingga tekanan di aorta lebih besar. Karena tekanan di ventrikel menjadi lebih rendah maka darah memaksa kembali ke ventikel namun dihalangi oleh katup dorongan ini menyebabkan dinding aorta menggembung, nah disinilah terjadi bunyi jantung “Dup”. Selanjutnya setelah aorta menggembung darah mengalir ke arteri dan kapiler ke seluruh tubuh.

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEKANAN DARAH
    Osmolaritas darah (osmolaritas darah tinggi menyebabkan volum darah meningkat sehingga  tekanan darah menjadi tinggi), Luas penampang pembuluh darah, saraf parasimpatik, hormon adrenalin, penyerapan garam, aktifitas dan obesitas juga menyebabkan tekanan darah meningkat.


    SISTEM RESPIRASI
    Respirasi adalah Pengambilan oksigen molekuler (O2) dari lingkungan dan pembuangan karbon dioksida (CO2) ke lingkungan.
    Suplai O2 secara terus-menerus diperlukan untuk respirasi seluler sehingga dapat mengubah molekul bahan bakar yang diperoleh dari makanan menjadi kerja, sedangkan CO2 merupakan produk buangan respirasi seluler. 
    PERTUKARAN CO2 DAN O2 DALAM JARINGAN

    Pertukaran Oksigen dan Carbon dioksida terjadi karena adanya perbedaan tekanan dan perbedaan konsentrasi. Konsentrasi oksigen di atmosfer lebih tinggi dibanding konsentrasi oksigen didalam alveolus hal ini menyebabkan oksigen berdifusi masuk ke dalam alveolus. Ketika oksigen masuk ke dalam alveolus konsentrasi oksigen lebih tinggi dibanding konsentrasi oksigen didalam Hb(hemoglobin), sehingga oksigen berdifusi masuk ke Hb kemudian berikatan membentuk HbO2. Konsentrasi Oksigen dalam darah juga lebih tinggi dibanding konsentrasi oksigen didalam jaringan sehingga oksigen lagi-lagi berdifusi masuk ke dalam jaringan.
    Proses pengeluaran CO2 terjadi hampir sama dengan O2 tadi. Namun perbedaan terjadi pada konsentrasi CO2 yang lebih besar dibandingkan di atmosfer, sehingga CO2 dapat berdifusi keluar dari jaringan ke atmosfer.
    PENGIKATAN OKSIGEN
    Pada seseorang yang merokok pengikatan oksigen jauh lebih rendah dibandingkan dengan seseorang yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena rokok menyebabkan penipisan dinding alveolus sehingga oksigen sukar diikat, namun tetap dapat diikat hanya saja dalam jumlah yang lebih rendah di badingkan seseorang yang bukan perokok.

    SISTEM INDERA
    BAGAIMANA SESEORANG DAPAT MENGECAP RASA??
    Secara fisiologis, manusia dalam proses memakan suatu makanan dapat merasakan rasa apa yang terkandung didalam makanan tersebut. Proses pengenalan rasa tersebut meliputi fungsi dari berbagai jaringan yang bekerja didalamnya..


    Proses pengenalan rasa;
    Makanan membawa molekul rasa yang akan masuk ke dalam pori Gustatori didalam pori ini terdapat taste bud yang memiliki mirovili di ujungnya sebagai reseptor, bila molekul rasa menempel maka akan mengubah potensial membran dan mengakibatkan potensial aksi.  Rangsang itu kemudian diteruskan ke saraf cranial, kemudian disampaikan ke Thalamus dan area kecap pada korteks cerebri( tepatnya pada otak bagian temporal).

    BAGAIMANA SESEORANG DAPAT MENDENGAR??
    Suara pertama-tama ditangkap oleh daun telinga dan dikumpulkan kemudian di teruskan ke liang telinga. Suara ini akan membentuk suatu gelombang yang dapat menggetarkan gendang telinga(membran thympani), getaran tersebut menyebabkan tiga tulang pendengaran (incus, maleus dan stapes ) ikut bergetar, nah getaran ini juga menggetarkan jendela oval. Apabila jendela oval bergetar maka cairan perilimf pada skala vestibuli akan terdesak menuju ke skala thympani. Terdesaknya cairan ini membuat membran basiler ikut terdesak dan mengakibatkan membran ini terdorong ke skala media. Melengkungnya membran basiler ini menyebabkan sel rmbut yang berada dibawah membran basiler menyentuh membran tektorial hingga melengkung, dari sinilah terjadinya perubahan potensial membran, hingga menimbulkan potensial aksi. Potensial aksi membentuk rangsangan yang akan diteruskan menuju cochlearis nerve-nuclei olifary superior-colliculus interferon-geniculate medial thalamus-koteks pendengaran (otak bagian temporal) kemudian suara dikenali.



    1 komentar: